Rabu, 23 Februari 2011

Teknologi Komunikasi Yang Ramah Lingkungan

Jakarta - Inisiatif dari pemerintah untuk mendorong penggunaan teknologi komunikasi informasi yang ramah lingkungan (Green ICT) disambut baik oleh kalangan industri migas. 

Menurut Deputi Evaluasi dan Pertimbangan Hukum BP Migas, Lambok Hamonangan Hutauruk, flagship 2010-2015 BP Migas sangat erat keterhubungannya dengan empat inisiatif program Go Green ICT di 2010 ini.

Keempat flagship tersebut adalah: 
- Green ICT policy development and deployment
- Power energy saving
- Reduce paper printing
- Green ICT design and procurement

"Penggunaan teknologi sudah harus ramah lingkungan. Berdasarkan analisa tren global, kebutuhan energi sudah sangat meningkat. Sehingga di tahun 2050, kita harus men-drop emisi 50% kalau masih mau punya lingkungan yang baik," kata Lambok dalam seminar 'Green ICT, Eco Innovation ICT Conference & Exhibition' di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (8/4/2010).
 
Sementara tren di indonesia, sumber daya energi, khususnya minyak bumi semakin langka. "Ada penurunan 8% hingga 10%. Minyak bukan seperti air yang terus mengalir. Sumber daya energi ini suatu saat akan habis. Itu sebabnya kita harus menghemat energi." Menurutnya, Sumatera dan Jawa adalah pengguna energi terbesar di Indonesia.

Lambok yang mengutip data dari Kementerian Kominfo periode 2007, pertumbuhan industri teknologi informasi mencapai  48%, dimana penjualan perangkat komputer di Indonesia tumbuh 38,5%.

Secara global, konsumsi energi untuk penerapan ICT ternyata bisa mencapai 40% dari total konsumsi energi. Angka ini akan terus tumbuh sejalan dengan pesatnya belanja produk ICT di seluruh dunia.

"Dengan semakin besarnya penetrasi ICT di ke lingkup kehidupan masyarakat, penggunaan energi akan semakin tinggi. Hal ini harus disiasati dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dan rendah konsumsi energinya," kata Lambok.

Ia pun menceritakan, inisiatif Go Green ICT mulai diterapkan di lingkungan Migas. "Dengan menggalakan Green ICT, hampir 60% penggunaan kertas bisa dikurangi di lingkungan kami. Sebab, ada unit yang bisa sama sekali tak perlu kertas meski tetap ada yang tak bisa tak menggunakan kertas," pungkasnya.
( rou / ash ) 


0 komentar:

Posting Komentar